Waktu berlalu begitu cepat kalo hidup kita
di penuhi oleh cinta dan kebahagiaan.Tiga bulan gue pacaran sama Kesha,tapi
kadar cinta gue sama kesha gak berkurang sedikitpun.Malahan semakin hari gue
semakin sayang sama dia.
Tapi Hidup ini memang laksana roda yang
sedang berputar,kadang di atas kadang di bawah.Begitupun kisah cinta
gue,kebahagiaan yang gue rasain selama tiga bulan adalah kesedihan yang
tertunda.
Hingga Di suatu hari Kesha nitipin surat ke
temen gue,karna pas nerima surat gue lagi di studio band.Akhirnya gue mutusin
buat baca surat dari Kesha di rumah.
Selesai latihan,gue bergegas pulang biar
bisa secepatnya baca surat dari Kesha.Akan tetapi,rasa penasaran yang sangat
hebat mendorong gue untuk sesegera mungkin membaca surat yang Kesha kasih.Dan
gue pun memutuskan membaca itu surat di perjalanan menuju rumah.Dan Betapa
terkejutnya gue tatkala baca surat yang isinya menyatakan kalo dia minta
putus.Saat itu rasanya gue kayak tersambar petir di bawah terik sinar matahari
di siang bolong,jadi gosongnya full gak setengah-setengah.
Sesampainya dirumah,gue baca lagi surat
tersebut.Hingga tanpa sadar,gue mulai meneteskan air mata.”Apa salah gue?”
teriak gue dalam hati,diiringi air mata yang terus menetes.
Rasanya gue masih gak percaya dengan apa
yang gue alami.Resah,gelisah dan amarah berkecambuk di hati gue.Gue terus
berpikir keras guna mencari penyebab Kesha mutusin gue secara
sepihak.
Saat itu gue gak berdaya,mungkin pasrah
adalah pilihan yang paling tepat.Karna gue tergolong cowok yang lemah,akhirnya
gue menyerah dan harus rela kehilangan arah.
Puluhan hari gue galau setelah putus sama
Kesha.Dan yang lebih miris adalah dimana gue harus menerima kenyataan kalo kini Kesha bukan
milik gue lagi,dan gue harus menerima status yang kini ada diantara gue sama
Kesha,dari yang tadinya “PACAR jadi MANTAN”.Bukan cuma itu,akhirnya tittle
jomblo yang sebelumya lepas dari dada gue,kini telah kembali pada
pemiliknya,yaitu gue.
Rasanya Move on adalah kata yang sangat
mustahil buat di lakuin,karna setiap hari gue masih harus ketemu sama
Kesha.Diputusin sama pacar tatkala kita masing sayang itu rasanya sesuatu
banget.Tapi apa boleh buat,ini kenyataan yang harus gue terima.Sakit
memang,tapi ya sudahlah.Lagian gak mungkin juga gue ngadain Demo buat memprotes
keputusan yang udah Kesha buat,udah kaya Mahasiswa aja.
Eh iya,ada kata2 yang masih gue inget
banget di isi surat yang Kesha kasih.Kalo gak salah gini tulisannya “Kesha itu
gak sebaik yang Deni kira,Kesha gak pantes buat Cowok sebaik Deni”.Sungguh
alesan yang sangat tidak logis untuk mengakhiri
sebuah hubungan.
Kini berakhirlah kisah cinta gue sama
Kesha.Walau sulit,dengan sekuat tenaga gue harus berusaha buat bangkit.Gue
harus tetap melanjutkan hidup walau tanpa cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar